Aktivitas Pariwisata di Lombok Harus Selaras dengan Pengembangan Kapasitas SDM |
Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi |
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat M. Fajar Taufik |
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat M. Fajar
Taufik menyambut baik dukungan Kemenparekraf/Baparekraf dalam penguatan sumber
daya manusia khususnya di desa wisata. Desa wisata saat ini menjadi salah satu
unggulan pihaknya dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Dengan program desa wisata, tingkat kunjungan
wisatawan terus meningkat. Terutama di tiga desa yang berhasil meraih
penghargaan ADWI, seperti Desa Buwun Sejati, ekonomi masyarakat terjadi
peningkatan," kata Fajar.
Ia pun berharap peserta sosialisasi menyerap materi yang
disampaikan dengan sebaik mungkin.
"Ini tanggung jawab kita bersama. Kalau kita ingin
hidup lebih sejahtera, ingin banyak wisatawan datang ke sini, seluruh
masyarakat yang ada di Desa Buwun Sejati harus memahami dan sadar tentang
bagaimana kita menjaga tamu-tamu atau wisatawan yang datang ke desa," kata
Fajar.
Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan
Kemenparekraf/Baparekraf Diah Martini Paham di kesempatan terpisah mengatakan,
tantangan pariwisata saat ini yang harus sepenuhnya dapat diwujudkan pelaku
pariwisata dan ekonomi kreatif adalah tidak hanya peningkatan kunjungan
wisatawan tapi juga kualitas kunjungan. Karena itu, kata Diah, sangat penting
bagi masyarakat untuk mampu mengenali, mengembangkan, dan memasarkan potensi
yang ada di daerahnya.
"Pelaku wisata diharapkan mampu meningkatkan kualitas
kunjungan wisatawan dengan memperhatikan kebersihan dan kenyamanan selama
kunjungan. Caranya adalah dengan memberi pelayanan prima sesuai dengan nilai
Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan),
memberikan pelayanan prima serta penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy,
Safety dan Environmental Sustainability)," ucap Diah.
Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 sendiri menjadi tahap awal
rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata yang telah berlangsung di 65 Desa
Wisata sejak tahun 2022 lalu di 6 Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) dan
dilanjutkan dengan 90 Desa Wisata pada tahun 2023 yangberfokus pada manusia
(people centered tourism) untuk mengembangkan dan memperkuat ekosistem
pariwisata dengan dukungan penuh Bank Dunia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin
Uno mengatakan Kemenparekraf akan all out menumbuhkembangkan pariwisata dan
ekonomi kreatif Indonesia yang maju, berdaya saing, berkelanjutan serta
mengedepankan kearifan lokal yang ditopang dengan keberadaan SDM yang andal dan
berdaya saing.
"Salah satunya melalui program Sosialisasi Sadar Wisata
ini dalam menciptakan sumber daya manusia yang andal," kata Menparekraf
Sandiaga.
Terlebih target kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif tahun
ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu. Jumlah wisatawan mancanegara
ditargetkan mencapai angka 8,5 juta dan pergerakan wisatawan nusantara
sebesar 1,4 miliar. Target nilai devisa pariwisata tahun 2023 sebesar 2,07
miliar dolar AS pada batas bawah dan 5,95 miliar dolar AS pada batas atas.
Nilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen, serta
ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus 26,46 miliar dolar AS atau
Rp397,98 triliun. Untuk nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai
Rp1.297 triliun.
Target kinerja yang meningkat dua kali lipat itu diharapkan
memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dengan keberadaan lapangan kerja
sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi
kreatif.
"Peran dari keberadaan SDM tentu sangat vital. Dengan semangat adaptasi, inovasi dan kolaborasi, Kemenparekraf akan terus menghadirkan program pemberdayaan masyarakat dengan pandekatan re-skilling, up-skilling dan new-sklling," kata Menparekraf Sandiaga.